Inilah Don't give up

Bosan. Hingga hasilnya aku beranikan diri untuk menanyakan jawaban mengenai tulisan-tulisan dan tampilan di dalam blog saya. Pendapat mereka beraneka ragam. Dan aku mendapat banyak masukan dan kritikan yang menyakitkan, namun sifatnya membangun. Mereka ingin aku menulis lebih baik lagi. How amazing they are...

Dari saran dan kritik mereka, hasilnya aku mulai mikir. Apa blog ini aku tutup aja ya? Pertanyaan itu selalu terngiang  tiap mendapat kritikan atau orang lain sanggup menemukan blog saya. Kaprikornus inget waktu dulu. Sering banget ngunci blog hanya alasannya orang lain tau alamat blog saya. Tindakan yang bodoh. Think again please. Dan aku fikir tindakan itu sangat kekanak-kanakan dan bersifat pengecut.

Itulah mengapa para penulis online yang sering aku baca segan untuk mengeksplore apa yang ia tulis dengan rangkaian seleksi kepada orang lain. Agar orang lain sanggup memperbaiki presepsi dari si penulis. Dan memperbaiki presepsi si pembaca. Saling memperbaiki kekurangan satu sama lain. Bila penulis itu hanya diam, menyimpan semua pendapat dan idenya rapat-rapat. He/she doesn’t know what’s the mistakes. Dia selalu berputar dengan ego pendapatnya sendiri, tanpa ingin menambah pengetahuan-pengatahuan yang lain. Tergantung dari langsung masing-masing orang sih. Dulu aku pernah berfikiran menyerupai itu, menyimpan apa yang aku tulis sehingga pengetahuan aku stuck disitu aja. Ngerasa lebih ke rasa ‘minder’ bahwa orang lain nggak patut baca goresan pena menjijikan menyerupai itu. Padahal sebenernya goresan pena aku masih jelek dan butuh banyak koreksi.

Berhubung ada rasa ‘nggak rela’ kalau blog ini akan ditutup, hasilnya aku banyak-banyak merenung, mikir, dan minta petunjuk Allah. Sebenernya, tujuan aku bikin blog apa sih? Dan kenapa aku meluangkan waktu untuk menulis? Kenapa aku termotivasi untuk banyak membaca diksi dan berusaha berpikir keras biar menghasilkan suatu bacaan yang menarik atas pilihan katanya? Dan apa efek dari para pembaca sesudah membaca apa yang aku tulis?

I got the point. Thanks Tuhan for give me friends like them. Certainly with people that always reminds me about You.

Sumber https://nurmalitarh.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inilah Eid Mubarak

kacamata bulat 2 lensa

kacamata hitam untuk wajah bulat berjilbab